Kamis, 14 Oktober 2021

Pengembangan Sistem Informasi Klinik Gigi dengan Metode FAST

 Hallo Everyone, yeay jumpa lagi dengan blogger kami baik disini kita akan menjelaskan tentang Pengembangan Sistem Informasi Klinik Gigi dengan Metode FAST. Oke stay tune ya ...

Yuk mari kita simak, syukur syukur untuk nambahin wawasan kita.

Mari kita simak apa sih definisi dari klinik gigi itu ????

Iya, pengertian dari Rumah Sakit Gigi dan Mulut sesuai dengan peraturan menteri kesehatan No. 17/Menkes/Per/x/2004 yaitu sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perindividu untuk pelaynan pengobatan serta pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan kesehatan yang dilaksankan melalui pelayanan rawat jalan, gawat darurat, dan pelayanan tindakan medik. lalu untuk pengertian dari klinik gigi sendiri yaitu sesuai dalam peraturan menteri kesehatan No. 920/Menkes/Per/XII/1986 yaitu, seabgai sarana pelyanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan kepada masyarakat. Untuk balai pengobatan / klinik 24 jam / tempat pengobatan gigi ini dijelaskan dalam walikota tersebut, yaitu walikota Semarang No. 8 Tahun 2005 yatu sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar secara rawat jalan. 

Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan juli 2008 pada klinik gigi Poltekkes Semarang dapat diperoleh gambran sistem informasi yang digunakan. Untuk Registrasi ini adalah awal pemasukan data yang di dalamnya meliputi data nomor registrasi, nama px (pasien), tempat dan tanggal lahir serta alamat. Pendataan ini sudah digunakan oleh para ahli tenaga medis mengenai keluhan utama, riwayat penyakit, observasi, diagnosis, serta pengakkan diagnosis. 

Penyimpanan data pasien, tenaga pelayanan, dan juga tak lupa alat dan bahan untuk pelaynan tersebut. pelayanan dilaksanakan pencattan pada kartu ataupun kertas yang terpisah dan belum mebuat data base. Demikian juga pencatatan keuangan klinik gigi ini dilakukan tersendiri. Pencatatn harus sudah sesuai dengan bagian pelayanan pasien sehingga sering terjadi penglangan dalam pecatatannya. 

Berikut contoh beberapa permasalahan yang meyangkut sistem informasi  klinik gigi Poltekkes Semarang, dilakukan nya identitifikasi sebagai berikut :

1. Kemudahan memperoleh data maupun informasi terkait

Untuk sistem informasi klinik gigi ini belum memberikan kemudahan dalam memasukkan, meniyimpan serta memperoleh data dari pasien tersebut, memperoleh informasi menegani pasien, keungan, pelayanan tenaga kesehatan. 

2. Tepat Waktu

Untuk penanggung jawab klinik ini tidak mau tau. Penanggung jawab klinik ini tidak melaksanakan fungsi evalusai. because tidak meberikan laporan periodik secara tepat waktu. Evaluasi eksternal adalah suatu bentuk laporan menegenai jumlah pasien, kunjungan dan distribusi penyakit. Lalu di bilangi, untuk setiap 4 bulan sekali ke Semarang.

3. Relevan

Penanggung jawab klinik ini membutuhkan informasi pelayanan kesehatan dalam bentuk presentasi, tabel, grafik, atau trend namun informasi yang dihasilkan sistem dalam bentuk angka absolut. 

4.Akurat

koordinator klinik menggunakan data keuangan antara lain untuk pembayaran honor tenaga kesehatan klinik.  pembayaran honor sering kali terjadi kesalahan because data tenaga kesehatan yang melayani tersebut yang sudah tertera dengan jadwal tidak ada yang sesuai dengan pelaynan yang sebenarnya sedang bertugas. 

Baik untuk setelah ini kita akan mebahas apa sih sistem informasi itu ????......

Sebelum mebahas definisi dari sistem infomasi sendiri kami akan menjelaskan terlebih dahulu definisi dari kata pembangunnya yatu sistem dan informasi. Secara garis besar ada 2 kleompok dalam mendefinisikan konsep sistem, yatu konsep sistem yang menekankan pada prosedurnya dan konsep sistem yang menekankan komponen atau elemennya. 

pendekatan sistem yang lebih menekan kan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : 

1. Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling ebrhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesakan suatu sasaran tertentu. 

Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

2. Suatu Sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 

Pengertian dari Informasi didefinisikan sebagai berikut :

A, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi tersebut mengandung unsur bahwa data adalah bentuk jamak dari datum atau data item yaitu kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian- kejadian ini dijelaskan sebagai sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. 

Dari pengertian mengenai sistem dan informasi di atas, Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan Sistem Informasi sebagai berikut: 

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 

Definisi yang lain dikemukakan oleh Burch dan Stater sebagai berikut : 

Sistem Informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung secara formal dan secara sistematis : 

(a) melaksanakan pengolahan data transaksi operasional, 

(b) menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen dalam melaksanakan aktivitas perencanaan, 

pengendalian dan pengambilan keputusan, 

(c) menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi. 

Secara spesifik informasi yang dibutuhkan mempunyai beberapa syarat kualitas yang harus dipenuhi. Syarat-syarat informasi yang baik, secara lengkap diuraikan oleh Parker, yaitu : 

1. Ketersediaan 

Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya. 

2. Mudah dipahami (comprehensibility).

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan keptusan yang bersifat strategis. 

3. Relevan (relevance). 

Dalam konteks organisisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi. 

4. Bermanfaat. 

Sebagai konsekwensi dari syarat relevansi, informasi juga harus bermanfaat bagi organisasi. 

5. Tepat waktu (timeliness). 

Informasi harus tersedia tepat pada waktu pengguna membutuhkannya. Syarat ini terutama sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.

6. Keandalan (reliability).

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenaraannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan tinggi atas informasi yang disajikannya.

7. Akurat (accurate). 

Syarat keakuratan informasi mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Dengan demikian informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya 

8. Konsisten. 

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.

PENGEMBANGAN SISTEM DENGAN METODE FAST 

Jeffery L.Whitten dalam bukunya yang berjudul Metode Desain & Analisis Sistem mengungkapkan, Frame Work Application of Systems Thinking (FAST). merupakan metodologi hipotesis yang digunakan untuk mendemonstrasikan proses pengembangan sistem perwakilan. Pengembangan sistem dengan metode FAST dilakukan secara berurutan yaitu melalui tahapan definisi lingkup, analisis masalah, analisis persyaratan, desain logis, analisis keputusan, desain fisik & integrasi, konstruksi & pengujian, instalasi & pengiriman. Pengembangan ini bersifat daur hidup karena setelah selesai tahap implementasi dan pemeliharaan maka sistem tersebut akan memberikan umpan balik ke analisis yang dirancang, sehingga tahapan tersebut terus menerus dilakukan untuk penyempurnaan sistem.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan FAST yaitu :

1. Definisi Lingkup 

Definisi lingkup merupakan permulaan proyek yang mempunyai tujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai kepantasan suatu proyek untuk diperhatikan dan mengasumsikan bahwa masalah tersebut memang pantas untuk diperhatikan. Definisi lingkup menentukan ukuran dan batas-batas proyek, visi proyek, semua batasan atau limit, partisipan proyek yang dibutuhkan, anggaran serta jadwal. Partisipan dalam definisi lingkup terutama adalah pemilik sistem, manajer proyek dan analis system. 

Fase definisi lingkup dipicu oleh kombinasi masalah, kesempatan dan perintah ( yang akan ditambahkan dengan batasan dan visi). Ada beberapa produk jadi atau hasil definisi lingkup yaitu : 

a. Pernyataan masalah (problem statemen), yaitu pandangan umum yang diungkapkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan, dan atau perintah yang memicu proyek. 

b. Identifikasi batasan (constraint), yaitu faktor pembatas atau pengekang yang mungkin membatasi solusi atau proses pemecahan masalah. Contoh dari batasan adalah batas anggaran, tenggat waktu, sumber daya manusia ada atau tidak ada, kebijakan bisnis atau peraturan pemerintah dan standar teknologi. 

c. Scope creep, yaitu fenomena umum tempat persyaratan dan harapan sebuah proyek meningkat, sering tanpa menghiraukan anggaran dan jadwal. 

d. Pernyataan kerja (statement of work), yaitu kontrak dengan manajemen dan komunitas pengguna untuk mengembangkan atau meningkatkan sistem informasi, mendefinisikan visi, lingkup, batasan, persyaratan pengguna tingkat tinggi, jadwal dan anggaran.

Pengembangan sistem informasi klinik gigi memerlukan data yang berasal dari berbagai sumber yaitu data pasien, jenis pelayanan, alat & bahan, tenaga pelayanan serta data keuangan. Data tersebut selanjutnya akan disimpan sebagai data pasif yang dapat dipergunakan kembali bila diperlukan Sistem informasi klinik harus memiliki kualitas informasi dari segi ketersediaan, kemudahan, relevansi, manfaat, kecepatan waktu, keandalan, keakuratan dan konsistensi dalam menghasilkan data & informasi. Sistem informasi klinik gigi menghasilkan informasi berupa laporan eksternal dan internal. Laporan eksternal meliputi jumlah kunjungan, pasien baru / lama, distribusi penyakit dan jenis pelayanan, sedangkan laporan internal yaitu jenis & tenaga pelayanan, alat bahan pelayanan, keuangan, trend kunjungan, trend pasien dan trend penyakit yang ditangani. 

Untuk menciptakan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna maka dalam pengembangan sistem digunakan metode FAST, yaitu metode untuk pengembangan sistem yang meliputi tahapan definisi lingkup, analisis masalah, analisis persyaratan, desain logis, analisis keputusan, desain & integrasi fisik, konstruksi dan pengujian serta instalasi & pengiriman.

Pengembangan sistem informasi klinik gigi memanfaatkan teknologi komputer sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pencatatan data pelayanan, keuangan maupun inventaris (alat & bahan). Penyusunan basis merupakan solusi untuk mengindari terjadinya redudansi data, memberi kemudahan dalam pencatatan, evaluasi ataupun relasi data pasien, pelayanan, keuangan serta inventaris oleh manajemen serta meringan pekerjaan petugas. Dengan pengembangan sistem informasi dapat mendukung manajemen dalam melaksanakan aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

Penyimpanan data pelayanan dan AUK pada buku-buku catatan atau formulir sehingga sangat beresiko terjadi kerusakan / kehilangan data. Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat memperkecil resiko kerusakan dan kehilangan data, dengan melakukan kombinasi penyimpanan dalam hard disk, CD, serta dalam bentuk print out. Penyimpanan ke dalam CD dilakukan setiap hari sedangkan print out data dilakukan setiap minggu hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap terjadinya gangguan teknis seperti kerusakan program, komputer ataupun putusnya aliran listrik. Penyajian informasi pelayanan berupa angka absolut, sehingga kurang relevan dengan kebutuhan pengguna. Pengembangan sistem informasi klinik gigi memberikan fasilitas yang dibutuhkan manajemen untuk mendukung evaluasi klinik gigi. Penyajian dalam bentuk angka, persentase ataupun grafik seperti grafik distribusi penyakit serta kunjungan pasien berdasarkan status, selain mudah dipahami juga lebih memudahkan manajemen dalam mengevaluasi jangkauan pelayanan klinik gigi. Pengguna tidak mudah memperoleh informasi pelayanan maupun AUK karena pencatatannya dilakukan menggunakan tulisan tangan dan tersimpan pada beberapa buku dan formulir. Pencatatan dan penyimpanan yang masih menggunakan tulisan tangan pada buku dan formulir sering mengakibatkan human error sehingga informasi pelayanan dan AUK yang dihasilkan tidak akurat serta tidak dapat tepat waktu. Sistem informasi klinik gigi yang telah dikembangkan dapat mengatasi masalah tersebut di atas. Penggunaan teknologi komputer serta disusunnya basis data memudahkan relasi data sehingga pengguna dapat dengan mudah memperoleh informasi pasien, pelayanan, keuangan atau inventaris yang sesuai kebutuhan. Basis data dapat memecahkan masalah penulisan yang berulang-ulang sehingga meringankan pekerjaan petugas dan memperkecil human error. Relasi data membantu menghasilkan informasi yang akurat secara tepat waktu, karena dengan relasi data pengguna tidak perlu lagi melakukan pencatatan ulang sehingga hanya memerlukan sedikit waktu dan data yang diperoleh tepat sama dengan data sumber.

sistem informasi klinik gigi sebelum dilakukan pengembangan terdapat permasalahan-permasalahan sebagai berikut : 

a. Informasi pelayanan dan keuangan klinik belum dapat diperoleh secara mudah, karena sistem pencatatannya masih menggunakan tulisan tangan serta belum digunakannya Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) dalam arti data masih tersimpan dalam buku catatan ataupun formulir. 

b. Belum dapat menghasilkan informasi pelayanan dan keuangan klinik secara tepat waktu. Belum digunakannya teknologi komputer menyebabkan waktu untuk memperoleh data pelayanan ataupun keuangan klinik menjadi lama, karena harus membuka kembali buku pencatatan / formulir. 

c. Sumber data informasi keuangan sebagian datanya diperoleh dari data pelayanan, namun karena belum menggunakan basis data dan belum dapat direlasikan informasi keuangan yang dihasilkan belum akurat. 

d. Informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan tidak bisa langsung tersedia, informasi yang dihasilkan belum relevan dengan kebutuhan manajemen, hal ini disebabkan waktu untuk menyiapkan informasi lama dan penyajian informasi masih dalam angka absolut, data belum diolah menjadi bentuk angka rata-rata atau persenntase dan bentuk tabel, grafik atau trend, yang akan memudahkan manajemen untuk menganalisisnya.

e. Hasil rancangan sistem informasi klinik gigi terdiri dari pendataan / master, transaksi, pelaporan dan user & password. Menu pendataan / master menampilkan data pasien, diagnosis ICDx, tarif pelayanan, Inventaris, 

data klinik dan data pegawai. Menu Transaksi menampilkan transaksi browse pelayanan, pengeluaran dan sirkulasi inventaris. Menu Pelaporan menampilkan laporan pelayanan, jenis penyakit, grafik jenis penyakit, saldo keuangan, inventaris, kunjungan berdasar status serta pendapatan dokter gigi, ahli gigi dan perawat gigi. Menu user & password merupakan menu untuk mengganti password dan keluar. 

oke terima kasih sudah meluangkan untuk membaca artikel dari mentoi.blogspot.com. semoga dapat menambah wawasan dari kalian semua amiin. thankyou so much 😊



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Holiday Tugas Akhir

              Stunting menjadi salah satu masalah kondisi gizi kronis dimana pertumbuhan fisik anak terhambat akibat kurangnya asupan sela...

mentoi postingan guys